Selalu bersama dalam masa
Dilema limbung arah
Entah aku memilih yang mana...
Abu tanpa cahaya
Temaram menatap kelam
Rindukan terang
Pelita hati laksana kandil
Ku mau disini bersama meniti masa indah
Menitku terasa abad sudah
Dua hati terdiam membelakangi
Satu hati diantara dua terkikis
Pergi bersama bayu
Daun gugur musim berganti
Kudapati satu hati masih
Termenung menanti asa
Asa kembali bersama cinta
Satu hati merapuh
Ku kembali dalam angan
Masih impikan indah masa bersama
Terasa duka liput derita
Tutup hati membusuk di tengah
Tak ingin menerima hadir kumbang
Kata pun tak bisa tereja benar
Gurun menipuku hancurkan asa
Hati itu benar tak kembali
Tangis mengalir ke Gangga
Raga membusuk pada pertiwi
Dan semua itu hanyalah asa bunga pinggiran
yang tak berarti apa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar